Sensor EGR (Exhaust Gas Recirculation) : Fungsi Dan Cara Kerja

Daftar Isi

Fungsi Sensor EGR mobil

Sukma G
- Sensor EGR (
exhaust gas recirculation) merupakan sebuah sensor yang memiliki fungsi atau tujuan untuk menghemat bahan bakar.

Bukan cuma itu saja, sensor EGR berfungsi juga untuk mengurangi gas emisi pada mobil bermesin diesel.


Pada artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu sensor EGR, cara kerja serta ciri-ciri sensor EGR rusak. Oleh karena itu baca artikel ini sampai selesai.


Apa itu Sensor EGR ? 


Sensor EGR adalah sebuah sensor yang mengontrol gas buang hasil pembakaran mesin mobil, baik berbahan diesel maupun bensin.


Fungsi Sensor Exhaust Gas Recirculation (EGR)


Fungsinya adalah mengukur jumlah gas buang yang dialirkan kembali ke dalam sistem pembakaran untuk mengurangi emisi nitrogen oksida (NOx).


Tujuan dari sensor ini adalah menjaga kendaraan agar tetap memenuhi standar emisi atau euro 4.


Berikut adalah beberapa fungsi utama dari sensor EGR:


1. Pemantauan Aliran Gas Buang


Sensor EGR mengukur jumlah gas buang yang dialirkan kembali ke dalam intake manifold mesin. Ini memungkinkan sistem kendali mesin untuk mengatur laju aliran EGR sesuai dengan kondisi operasional, seperti kecepatan kendaraan, beban mesin, serta suhu.


2. Mengoptimalkan Pembakaran


Mengalirkan kembali sebagian gas buang ke dalam sistem pembakaran membantu menurunkan suhu pembakaran di dalam ruang bakar. Hal ini dapat mengurangi pembentukan NOx yang merugikan untuk lingkungan.


3. Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar


Dengan mengurangi suhu pembakaran, sensor EGR dapat membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi konsumsi bahan bakar mesin.


Cara Kerja Sensor EGR


Cara kerja sensor EGR dapat dijelaskan dalam beberapa langkah berikut:


1. Pemantauan Tekanan dan Temperatur


Sensor EGR biasanya terletak di dalam intake manifold atau di sekitar sistem EGR. Sensor ini mendeteksi tekanan dan suhu gas buang yang akan dikembalikan ke dalam sistem pembakaran.


2. Informasi ke ECU


Data yang diperoleh dari sensor EGR dikirimkan ke Electronic Control Unit (ECU). ECU adalah otak elektronik kendaraan yang mengontrol berbagai fungsi mesin.


3. Penentuan Jumlah Gas Buang yang Dikembalikan


Berdasarkan informasi yang diterima dari sensor EGR, ECU menghitung jumlah gas buang yang harus dialirkan kembali ke dalam intake manifold. Jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti kecepatan kendaraan, beban mesin, dan suhu.


4. Aktuasi EGR Valve


Setelah ECU menghitung jumlah yang sesuai, sinyal dikirim ke solenoid atau aktuator yang mengendalikan EGR valve. EGR valve adalah katup yang mengatur aliran gas buang ke dalam intake manifold.


5. Aliran Gas Buang Kembali


Katup EGR membuka sebagian untuk mengizinkan aliran gas buang yang telah didinginkan dan difilter kembali ke dalam intake manifold. Gas buang ini dicampur dengan udara segar dan bahan bakar di ruang bakar mesin.


6. Reduksi Suhu Pembakaran


Aliran gas buang yang dikembalikan membantu menurunkan suhu pembakaran di dalam ruang bakar. Hal ini mengurangi pembentukan nitrogen oksida (NOx), yang merupakan polusi yang merugikan lingkungan.


7. Optimasi Kinerja dan Emisi


Melalui kontrol yang tepat dari aliran EGR, mesin dapat mencapai kinerja yang optimal dan memenuhi standar emisi euro 4. Ini membantu mengurangi emisi berbahaya seperti NOx dan membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar.


Ciri-ciri Sensor EGR Rusak


Mengenali gejala sensor EGR rusak adalah langkah penting dalam pemeliharaan kendaraan Anda.


Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan sensor EGR mungkin mengalami masalah:


1. Indikator Check Engine Menyala


Salah satu tanda paling umum sensor EGR rusak adalah ketika lampu indikator "Check Engine" atau "Service Engine Soon" di dasbor kendaraan Anda menyala. Sensor EGR yang rusak dapat memicu kode kesalahan dalam sistem kendali mesin.


2. Penurunan Kinerja Mesin


Anda mungkin merasakan penurunan kinerja mesin, terutama dalam hal akselerasi dan respons gas. Ini dapat terjadi karena sensor EGR yang tidak berfungsi dengan baik mengganggu perbandingan udara-bahan bakar yang tepat.


3. Keluar Asap Banyak Dari Knalpot


Sensor EGR yang rusak dapat menyebabkan peningkatan emisi gas buang, terutama NOx, yang dapat merusak lingkungan.


4. Getaran atau Ketukan Mesin


Sensor EGR yang bermasalah dapat menyebabkan getaran atau ketukan mesin yang tidak biasa saat mobil digunakan untuk berjalan.


5. Boros Bahan Bakar


Anda mungkin melihat penurunan efisiensi bahan bakar karena sensor EGR yang rusak dapat mengganggu proses pembakaran yang efisien.


6. Idle Tidak Stabil


Idle yang tidak stabil atau mesin tiba-tiba mati saat berhenti juga dapat menjadi tanda sensor EGR yang rusak.


Kesimpulan


Sensor Exhaust Gas Recirculation (EGR) memiliki peran yang sangat penting untuk mengendalikan emisi kendaraan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.


Memahami fungsinya dan mengenali gejala kerusakan sensor EGR adalah langkah penting untuk menjaga kinerja mobil Anda. 


Jika Anda merasa adanya masalah dengan sensor EGR, segera periksakan kendaraan Anda ke bengkel otomotif terpercaya untuk diagnosis dan perbaikan yang diperlukan.