Waspadalah! Jangan Abaikan 4 Ciri-Ciri Propeller Shaft Rusak Ini Saat Berkendara

Daftar Isi

Apa fungsi propeller shaft dan ciri--ciri kerusakannya

Sukma G - Saat ini, mobil telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali kita lupa bahwa di balik kemampuan mobil untuk bergerak dengan cepat dan lancar, ada banyak komponen yang bekerja dengan keras dan berfungsi penting.

Salah satunya adalah propeller shaft atau sering juga disebut drive shaft. Di dalam propeller shaft terdapat cross joint atau ujung persimpangan silang yang berfungsi untuk menghubungkan propeller shaft dengan komponen lainnya.


Untuk lebih jelasnya mari kita simak artikel dibawah ini.


Apa itu Propeller Shaft ?


Propeller shaft atau driveshaft adalah sebuah komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk mentransfer tenaga dari mesin ke roda penggerak.


Propeller shaft terdiri dari sebuah tabung logam panjang yang dihubungkan pada satu ujungnya ke transmisi dan pada ujung yang lain ke differential (gardan).


Propeller shaft biasanya terdapat pada kendaraan yang menggunakan sistem penggerak roda belakang RWD (rear-wheel drive) atau sistem penggerak empat roda 4WD (four-wheel drive).


Namun, pada beberapa kendaraan yang menggunakan sistem penggerak roda depan FWD (front-wheel drive), propeller shaft tidak digunakan karena roda depan langsung diberi tenaga dari transmisi.


Propeller shaft dapat terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti baja, aluminium, atau serat karbon.


Pada kendaraan mobil besar, propeller shaft terkadang terdiri dari beberapa bagian yang disambungkan dengan cross joint, sementara pada kendaraan yang lebih kecil, propeller shaft biasanya terbuat dari satu bagian yang lebih pendek.


Secara keseluruhan, propeller shaft merupakan komponen penting pada kendaraan yang memungkinkan mesin mentransfer tenaga ke roda penggerak untuk menggerakkan kendaraan.


Apa Fungsi Propeller Shaft ?


Fungsi propeller shaft adalah untuk mentransfer putaran mesin dari transmisi ke roda penggerak, sehingga mobil dapat bergerak.


Saat mesin menyediakan tenaga, transmisi akan mengubah putaran menjadi torsi, kemudian propeller shaft akan mentransfer torsi ini ke diferensial.


Dari sana, tenaga akan dibagi dan diarahkan ke roda-roda penggerak, sehingga mobil dapat bergerak maju atau mundur.


Propeller shaft juga berfungsi untuk menstabilkan pergerakan roda, sehingga roda tidak berputar terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan dan stabilitas saat berkendara.


6 Komponen Propeller Shaft


Propeller shaft (driveshaft) terdiri dari beberapa komponen, antara lain:


1. Yoke


Komponen ini terletak pada ujung propeller shaft yang terhubung dengan transmisi dan diferensial. Yoke biasanya berbentuk seperti huruf "U" atau "Y" dan memiliki lubang untuk melekatkan propeller shaft ke transmisi dan diferensial.


2. Universal Joint atau Cross Joint


Universal joint adalah sebuah sendi berbentuk silinder yang berfungsi untuk menghubungkan yoke dengan propeller shaft. Universal joint memungkinkan propeller shaft untuk berputar dan bergerak secara fleksibel saat kendaraan bergerak.


3. Slip yoke


Slip yoke adalah komponen yang terletak pada ujung propeller shaft yang terhubung dengan transmisi. Slip yoke memungkinkan propeller shaft untuk meluncur keluar dan masuk saat kendaraan bergerak, sehingga menghindari getaran yang tidak diinginkan.


4. Center bearing


Center  bearing adalah sebuah bantalan yang terletak pada bagian tengah propeller shaft. Bantalan ini berfungsi untuk menopang propeller shaft agar tidak bergoyang-goyang dan tetap stabil saat kendaraan bergerak.


5. Tubing


Tubing adalah bagian utama dari propeller shaft, berupa sebuah tabung logam panjang yang menghubungkan yoke dengan center bearing dan slip yoke.


6. Coupler


Pada propeller shaft yang terdiri dari beberapa bagian, coupler digunakan untuk menghubungkan dua bagian propeller shaft yang berbeda.


Secara keseluruhan, semua komponen propeller shaft bekerja sama untuk mentransfer tenaga dari mesin ke roda penggerak dan menjaga stabilitas kendaraan saat bergerak.


Jenis Propeller shaft


Ada dua jenis propeller shaft (driveshaft), yaitu:


1. Propeller Shaft Solid (solid driveshaft)


Propeller shaft solid adalah jenis propeller shaft yang terbuat dari satu batang logam panjang tanpa bagian yang dapat bergerak.


Propeller shaft solid biasanya digunakan pada kendaraan dengan jarak sumbu roda yang pendek, seperti pada kendaraan yang menggunakan suspensi independent (suspensi yang terpisah antara roda kanan dan kiri).


Propeller shaft solid biasanya lebih murah dan lebih mudah dalam perawatan dan perbaikan, namun kurang fleksibel dan dapat memicu getaran pada kendaraan.


2. Propeller Shaft Dengan Joint (driveshaft with joint)


Propeller shaft dengan joint adalah jenis propeller shaft yang memiliki bagian yang dapat bergerak, seperti universal joint atau constant velocity joint (CV joint).


Propeller shaft dengan joint biasanya digunakan pada kendaraan dengan jarak sumbu roda yang panjang, seperti pada kendaraan yang menggunakan suspensi solid (suspensi yang saling terhubung antara roda kanan dan kiri). 


Propeller shaft dengan joint lebih fleksibel, lebih efisien, dan dapat mengurangi getaran pada kendaraan, namun lebih kompleks dan lebih mahal dalam perawatan dan perbaikan.


Pemilihan jenis propeller shaft yang tepat tergantung pada jenis kendaraan, penggunaan kendaraan, serta preferensi pemilik kendaraan.


4 Ciri-Ciri Propeller Shaft Rusak


Berikut adalah 4 ciri-ciri propeller shaft yang rusak atau mengalami masalah:

1. Bunyi Berisik

Jika mendengar bunyi berisik atau berderak saat kendaraan bergerak, hal ini mungkin menandakan adanya masalah pada propeller shaft. Bunyi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti sendi joint kopel yang aus atau rusak, center bearing yang aus atau bergeser dari posisinya, atau slip yoke yang longgar.

2. Getaran atau Goncangan

Jika merasakan getaran atau goncangan saat kendaraan bergerak, terutama saat akselerasi atau pada kecepatan tertentu, hal ini mungkin menandakan adanya masalah pada propeller shaft. Getaran atau goncangan ini bisa disebabkan oleh propeller shaft yang tidak seimbang atau miring, atau cross joint yang aus atau rusak.

3. Peningkatan konsumsi bahan bakar

Jika mengalami peningkatan konsumsi bahan bakar yang tidak wajar tanpa adanya perubahan pada kebiasaan mengemudi atau kondisi jalan, hal ini mungkin menandakan adanya masalah pada propeller shaft.


Hal ini bisa disebabkan oleh propeller shaft yang tidak berputar dengan efisien, misalnya karena adanya friksi atau gesekan yang tidak normal pada sendi universal atau slip yoke.

4. Kerusakan Fisik

Jika melihat adanya kerusakan fisik pada propeller shaft, seperti retak atau bengkok, hal ini menandakan bahwa propeller shaft harus segera diperbaiki atau diganti. Kerusakan fisik bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kecelakaan atau benturan dengan benda keras di jalan.


Itulah 4 ciri-ciri propeller shaft yang rusak atau mengalami masalah yang harus di waspadai. Jangan abaikan gejala-gejala tersebut, karena jika propeller shaft bermasalah, hal ini dapat membahayakan keselamatan dan kenyamanan berkendara.


ika kalain merasakan adanya masalah pada propeller shaft, segera periksakan ke bengkel terdekat untuk mencegah masalah yang lebih serius terjadi.